top of page

Masalah Buat Stres & Sulit Berpikir, Saya Bisa Apa?

Teman-teman, tahukah kalian saat kita mengalami masalah atau stres sebenarnya ada emosi yang sedang muncul juga. Ada perasaan kesal, cemas, takut, jengkel, pusing, sedih atau bingung yang turut hadir. Pernahkah kalian merasa saat mengalami emosi-emosi tersebut jadi semakin sulit untuk berpikir atau menyelesaikan masalah? Pikiran tambah ruwet atau semakin tidak karuan? Hal itu terjadi karena pada dasarnya pikiran atau otak kita memang sedang dalam kondisi ‘tidak jernih’.


Kenapa ya itu terjadi?

Secara biologis, saat kita merasa emosi tertentu di dalam bagian otak kita ada yang sedang bekerja yaitu amygdala yang merupakan komponen utama penghasil emosi (untuk memudahkan kita sebut saja emotional brain). Dia membawa ‘pesan bernuansa emosi’ ke semua bagian otak, termasuk lobus frontal (kita sebut saja thinking brain). Thinking brain ini sebenarnya berperan untuk pengambilan keputusan, berpikir, mengamati, membuat perencanaan, dll. Nah, saat kita merasakan suatu emosi, ‘pesan bernuansa emosi’ dari amygdala akan membanjiri dan ‘membajak’ kondisi thinking brain sehingga sulit bekerja dengan baik. Kondisi itulah yang sering kita sebut sulit berpikir dengan jernih.

Jadi apa yang bisa kita lakukan ya kira-kira?

Hal yang bisa kita lakukan adalah:


1. Mengizinkan diri sendiri untuk menyelesaikan perasan-perasan yang kita alami terlebih dahulu. Kita bisa mengatur berapa lama kita akan menyediakan waktu untuk mengurus kondisi emosi ini. Mungkin setengah jam, 1 jam, 3 jam atau satu hari.

2. Berusaha mengeluarkan emosi yang kita rasakan (mengurangi pengaruh dari emotional brain ke thinking brain). Cara kita mengeluarkan atau mengekspresikan rasa cemas, kesal, sedih, bingung bisa beragam seperti: Berolahraga, bernyanyi atau karaoke, menulis, menggambar, berjalan-jalan di mall atau tempat rekreasi, berkumpul dengan teman-teman, makan-makanan enak, melakukan kegiatan yang disukai lainnya. Intinya adalah kita berusaha mengeluarkan emosi yang kita rasakan dalam bentuk kegiatan apapun (yang sehat dan tidak merusak diri sendiri tentunya).


3. Menenangkan diri. Setelah mengeluarkan emosi, kita perlu dalam keadaan tenang untuk bisa siap berpikir dan menyelesaikan masalah. Hal yang dapat kita lakukan:

a. Mendengarkan lagu yang menenangkan seperti lagu klasik, instrumental, jazz, atau yang memiliki lirik menenangkan

b. Menonton video lucu di youtube atau gambar lucu di instagram, 9gag dan media sosial lain.

c. Melihat gambar berisikan tulisan-tulisan inspiratif di media sosial (instagram, path, google, dll)

d. Melakukan relaksasi, meditasi atau yoga

e. Membaca buku

f. Beristirahat

g. Sholat atau berdoa

h. Melihat pemandangan yang membuat tenang

4. Menyiapkan diri untuk kembali memikirkan dan menghadapi masalah yang dihadapi! Kondisi thinking brain pun sudah lebih optimal! Teman-teman bisa melihat artikel ini untuk membantu teman-teman menghadapi masalah yang biasa terjadi dalam #quarterlifecrisis.

Referensi:

Anger Management Course Workbook - NHS Newscastle and North Tyneside Community Health

Goleman, D. 2006. Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. New York: Bantam Books

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Instagram Social Icon
  • YouTube Social  Icon
bottom of page